Dr. Popo Personal Medical Blog

I just Want to Share about daily medical informations. May be not all of my posts are original hand writing of me, but at least the information is usefull for you

Sarkoma Kaposi

Tuesday 30 June 2009

Kaposi’s sarcoma (KS) adalah tumor yang disebabkan oleh Human herpesvirus 8 (HHV8), juga dikenal sebagai Kaposi’s sarcoma-terkait herpesvirus (KSHV). Penyakit ini semakin dikenal luas di tahun 1980-an karena merupakan salah satu infeksi yang terkait dengan AIDS. Penularannya melalui semua jenis hubungan seksual khususnya melalui pertukaran cairan tubuh dan kontak kulit dengan luka (lesi).

Gambaran klinis

Luka KS berupa lesi dan noda yang berwarna-warni merah, ungu, coklat, atau hitam, dan biasanya papular <<>

Luka tersebut biasanya ditemukan pada kulit, walau bisa juga tersebar di tempat lain terutama mulut, gastrointestinal tract dan saluran pernafasan. Pertumbuhan dari sangat lambat ke sangat cepat.

Kaposi sarkoma pada wajah

Kaposi sarkoma pada wajah

Infeksi pada Kulit

Umumnya terjadi pada wajah, mulut dan kemaluan. Biasanya luka berbentuk seperti yang dijelaskan pada gambaran klinis di atas, tetapi mungkin juga akan menjadi seperti plak (pada telapak kaki), atau bahkan ikut terlibat dalam perusakan kulit dan kematian jaringaan sel kulit. Terkait pembengkakan (edema/swelling) yang timbul, mungkin berasal dari peradangan setempat atau lymphoedema. Lesi-lesi pada kulit menjadikan penampilan fisik luar penderita menjadi jelek, dan menyebabkan banyak efek yang berhubungan dengan psikososial.

Infeksi pada mulut

30% Lesi KS dalam mulut bisa jadi bersamaan dengan infeksi candidiasis. Ini juga merupakan awal tanda bagi 15% pengidap HIV untuk memasuki tahap AIDS yang juga mengidap KS. Dalam mulut, langit-langit yang keras yang paling sering terkena, kemudian diikuti pada gusi. Lesi di mulut dapat dengan mudah rusak oleh permen, makan atau berbicara.

Kaposi sarkoma pada mulut dan gusi

Kaposi sarkoma pada mulut dan gusi

Infeksi pada gastrointestinal (saluran dan organ tubuh dalam manusia dari mulut sampai usus).

Hal ini banyak terkait dengan pasien pengidap AIDS, saat kekebalan tubuhnya sangat lemah. Luka pada Gastrointestinal tidak terlihat atau menyebabkan kehilangan berat badan , rasa sakit, mual / muntah, diare, pendarahan (dalam bentuk darah kental/berlendir karena gesekan usus), malabsorption (ketidakmampuan usus menyerap nutrisi), dan kesulitan buang air besar.

Infeksi pada Respiratory (saluran pernapasan)

KS pada respiratory bergejala sesak nafas, demam, batuk, hemoptysis (batuk darah), sakit dada, atau mungkin ditemukan melalui sinar x-ray di dada. Diagnosis biasanya dikonfirmasi dengan bronchoscopy dan kadang dengan biopsied (biopsi).

Diagnosa

Walaupun KS dapat diduga dari tampilan luka pasien dan faktor-faktor risiko, yang pasti diagnosis hanya dapat dilakukan dengan biopsi dan pemeriksaan mikroskopis, yang akan menunjukkan keberadaan kumparan sel. Deteksi KSHV protein LANA dalam sel tumor mengkonfirmasikan diagnosis.

Pencegahan

Jangan berganti-ganti pasangan seks, atau (kalau terpaksa sekali) pakai kondom dengan cara yang benar.

Pengobatan

Kaposi’s sarcoma tidak dapat disembuhkan, tetapi bisa dikurangi kekambuhannya selama bertahun-tahun dan ini adalah tujuan untuk perawatan. Keganasan KS terkait dengan kekurangan jumlah dan kekuatan imun tubuh. Memperbaiki imun tubuh dapat memperlambat atau menghentikan perkembangan KS. Di 40% atau lebih pasien dengan kaitan AIDS, Lesi KS akan layu/rontok setelah menjalani terapi antiretroviral (ARV). Namun, dalam persentase tertentu dari pasien, Kaposi’s sarcoma bisa berkembang lagi setelah beberapa tahun (walau tetap mengkonsumsi ARV). Hal ini terutama jika HIV tidak sepenuhnya dapat ditekan. Pasien dengan beberapa luka dapat diterapi dengan radiasi atau cryosurgery. Operasi pada umumnya tidak dianjurkan karena Kaposi’s sarcoma dapat muncul kembali pada bekas luka. Infeksi yang lebih luas atau penyakit yang mempengaruhi organ internal, umumnya dirawat dengan terapi sistemik dengan Interferon alfa, liposomal anthracyclines (seperti Doxil) atau paclitaxel.

Peringatan:

Untuk pembaca umum, jangan coba beli obat sendiri tanpa resep dokter karena bisa membuat kuman resisten (kebal) terhadap obat. Harap ditanyakan pada dokter/medis yang berkompeten, untuk dokter/medis yang ingin mempelajari bisa dicek di alamat Wikipedia (paling bawah) yang sudah diberi link ke alamat bersangkutan (tampaknya masih diperlukan tambahan literatur).

sumber : Wikipedia Indonesia

Pictore : Photobucket

Granuloma Piogenik


Granuloma piogenik (GP) adalah suatu tumor vaskuler benigna yang didapat pada kulit atau membran mukosa yang tampak sebagai papul atau nodul vaskular yang cepat tumbuh,Telah dilaporkan kasus granuloma piogenik pada anak perempuan usia 4 tahun yang datang ke poli kulit dan kelamin RS DR Wahidin Sudirohusodo dengan keluhan benjolan merah di kelopak atas mata kirinya. Diagnosis ditegakkan berdasar gambaran anamnesis, gambaran klinis dan pemeriksaan histopatologi. Tindakan yang dilakukan adalah shave eksisi dan kauterisasi.(J Med Nus. 2004; 25:133-135)

Granuloma piogenik (GP) atau biasa juga disebut hemangioma kapiler lobular (lobular capillary hemangioma)1-3 atau granuloma telangiektatik (granuloma telangiectaticum)3-5 adalah lesi vaskuler yang berkembang dengan cepat atau merupakan suatu hemangioma tipe kapiler yang berhubungan dengan trauma sebelumnya.3,5-7 Penggunaan istilah granuloma piogenik sebenarnya tidak tepat karena tidak terdapat proses piogenik dan tidak mempunyai tanda karakteristik dari suatu granuloma.1,4
Dapat terjadi pada semua umur, tetapi sering terjadi pada umur rata-rata 6.7 tahun dan dewasa muda. Sering mengenai muka, jari, gingiva dan daerah lain yang mudah terkena trauma.6
Penyebab pasti GP sampai sekarang belum diketahui, tetapi biasanya timbul didahului oleh trauma.2,6

Gejala

Granuloma piogenik berupa papul atau nodul vaskuler, lunak, warna kemerahan, terlihat seperti daging mentah, mudah berdarah jika kena trauma ringan. Permukaan lesi awalnya tipis/halus dengan epidermis yang utuh, tidak ada pulsasi, tidak sakit dan keluhan utama penderita adalah perdarahan yang berulang. Pada keadaan lanjut, jika terjadi perdarahan, permukaan lesi ulserasi superfisial dan krusta.1,6

Penanggulangan

Bila tidak ditangani maka lesi GP cenderung menetap.3 Pada GP yang kecil dan superfisial dapat terjadi regresi spontan. Penanganan GP meliputi bedah eksisi, kauterisasi dan kuretase, laser.

sumber : website Fakultas Kedokteran UNHAS

Gonorrhoea


Kencing nanah atau gonore (bahasa Inggris: gonorrhea atau gonorrhoea) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan reproduksi.



Gejala

Pada pria, gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi. Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra dan beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih serta keluarnya nanah dari penis. Sedangkan pada wanita, gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi. Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit tersebut hanya setelah pasangan hubungan seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina, dan demam. Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual.

Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seks melalui anus (anal sex) dapat menderita gonore pada rektumnya. Penderita akan merasakan tidak nyaman di sekitar anusnya dan dari rektumnya keluar cairan. Daerah di sekitar anus tampak merah dan kasar, serta tinjanya terbungkus oleh lendir dan nanah.

Hubungan seksual melalui mulut (oral sex) dengan seorang penderita gonore biasanya akan menyebabkan gonore pada tenggorokan (faringitis gonokokal). Umumnya infeksi tersebut tidak menimbulkan gejala, namun terkadang menyebabkan nyeri tenggorokan dan gangguan untuk menelan.

Jika cairan yang terinfeksi mengenai mata, maka bisa menyebabkan terjadinya infeksi mata luar (konjungtivitis gonore). Bayi yang baru lahir juga bisa terinfeksi gonore dari ibunya selama proses persalinan sehingga terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan dari matanya keluar nanah. Jika infeksi itu tidak diobati, maka akan menimbulkan kebutaan.

Diagnosis dan Pengobatan

Diagnosis penyakit gonore didasarkan pada hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap nanah untuk menemukan bakteri penyebab gonore. Jika pada pemeriksaan mikroskopik tidak ditemukan bakteri, maka dilakukan pembiakan di laboratorium.

Gonore biasanya diobati dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler (melalui otot) atau dengan pemberian antibiotik per-oral (melalui mulut) selama satu minggu (biasanya diberikan doksisiklin). Jika gonore telah menyebar melalui aliran darah, biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik intravena (melalui pembuluh darah atau infus).

sumber : Wikipedia Indonesia

Flu Babi


Flu Babi adalah penyakit flu yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. virus ini termasuk dalam keluarga Orthomyxoviridae. Virus flu babi ini masih satu genus dengan virus penyebab flu burung. Virus influenza A ini menjadi perhatian karena galur virus yang berbeda menyebabkan influenza pada unggas, kuda dan babi. Flu babi merupakan salah satu penyakit zoonosis yang ditakuti selain flu burung karena dapat menginfeksi manusia.

Sejarah Influenza Babi

Influenza babi pertama kali diamati di Amerika Serikat bagian Tengah Utara pada saat terjadinya epidemic influenza manusia tahun 1818-1819, dan dalam jangka waktu lama dilaporkan hanya terjadi di daerah tersebut (tempat terjadinya wabah tahunan pada setiap musim dingin). Influenza babi merupakan penyakit pernafasan yang paling sering menyerang babi di Amerika Utara. Wabah juga dilaporkan terjadi di Kanada, Amerika Selatan, Asia dan Afrika pada awal tahun 1968. Di Eropa, flu babi berjangkit pada tahun 1950-an di Cekoslovakia, Inggris dan Jerman Barat, kemudian virusnya sepertinya menghilang.

Wabah kembali berjangkit tahun 1976 di Italia bagian utara dan menyebar ke Belgia dan Prancis bagian utara pada tahun 1979. Isolate virus influenza babi yang diambil di Eropa selama dan setelah 1979 berkerabat tetapi jauh berbeda dengan galur klasik yang dijumpai di Amerika Serikat. Secara antigenik dan genetik isolat Eropa, kecuali Italia (serupa dengan galur Amerika Serikat) berkerabat dekat dengan isolat virus H1N1 dari itik. Dengan demikian dua varian antigenic yang berbeda dari virus influenza babi dari subtipe H1N1 dan beredar bersama-sama pada babi di berbagai belahan dunia. Babi juga dapat diinfeksi oleh galur virus influenza H3N2 yang berasal dari manusia dan unggas tetapi infeksinya tidak terlalu kentara.

Epidemiologi

Influenza babi biasanya muncul ketika babi yang berasal dari kawanan terinfeksi dimasukkan ke kawanan yang peka. Penyakit ini seringkali muncul bersamaan pada beberapa peternakan di suatu daerah dan terjadi wabah. Wabah mulai timbul pada akhir musim gugur dan paling buruk selama musim dingin. Virus keluar melalui ingus, dan penularan dari babi ke babi lainnya melalui kontak langsung atau menghirup partikel-partikel kecil dalam air yang mengandung virus.

Virus influenza babi (H1N1) juga menginfeksi kalkun dan manusia. Infeksi pada kalkun dapat menimbulkan gejala klinis penyakit pernafasan atau menurunnya produksi telur dan meningkatnya jumlah telur yang tidak normal. Infeksi pada manusia relatif biasa terjadi pada jagal dan peternak babi dan dapat menyebabkan penyakit pernafasan, terjadinya demam, lesu, letih, nyeri tenggorokan, penurunan nafsu makan, dan mungkin diikuti muntah, mual dan diare. Penularan dari manusia ke manusia biasanya terbatas dan belum ada catatan pasti.

Gejala Klinis

flu babi Masa inkubasi 1-3 hari. Gejala klinis yang utama terbatas pada saluran pernafasan, mendadak timbul pada sebagian besar babi dalam kelompok. Babi yang terinfeksi tidak mampu berjalan dengan bebas dan cenderung bergerombol. Terjadi radang hidung, pengeluaran ingus, bersin-bersin dan konjungtivitis. Babi yang terinfeksi menderita batuk proksismal, disertai dengan punggung melengkung, pernafasan cepat, sesak, apatis, anoreksia, rebah tengkurap dan suhu tubuh meningkat mencapai 41-41,5°C. Setelah 3-6 hari babi biasanya sembuh dengan cepat, makan secara normal setelah 7 hari dan sejak tampaknya gejala klinis untuk pertama kalinya. Bila babi yang sakit diussahakan tetap hangat dan tidak menderita cekaman, penyakit ini tidak membahayakan dan dengan komplikasi yang sangat kecil serta tingkat kematian kurang dari 1 %, tetapi babi yang menderita bronkopneumonia dapat berakhir dengan kematian.

Penyakit Asma

Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas. Penyakit Asma paling banyak ditemukan di negara maju, terutama yang tingkat polusi udaranya tinggi baik dari asap kendaraan maupun debu padang pasir.

  • Penyebab Penyakit Asma

  • Sampai saat ini penyebab penyakit asma belum diketahui secara pasti meski telah banyak penelitian oleh para ahli. Teori atau hypotesis mengenai penyebab seseorang mengidap asma belum disepakati oleh para ahli didunia kesehatan.

    Namun demikian yang dapat disimpulkan adalah bahwa pada penderita asma saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau/aroma menyengat (misalnya;parfum) dan olahraga.

    Selain itu terjadinya serangan asma sebagai akibat dampak penderita mengalami infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) baik flu ataupun sinisitis. Serangan penyakit asma juga bisa dialami oleh beberapa wanita dimasa siklus menstruasi, hal ini sangat jarang sekali.

    Angka peningkatan penderita asma dikaitkan dengan adanya faktor resiko yang mendukung seseorang menderita penyakit asma, misalnya faktor keturunan. Jika seorang ibu atau ayah menderita penyakit asma, maka kemungkinan besar adanya penderita asma dalam anggota keluarga tersebut.

  • Tanda dan Gejala Penyakit Asma

  • Adapun tanda dan gejala penyakit asma diantaranya :

    - Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan nafas (exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang nafasnya terdegar wheezing adalah penderita asma!
    - Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).
    - Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.
    - Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit..
    - Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan.

    Pada usia anak-anak, gejala awal dapat berupa rasa gatal dirongga dada atau leher. Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat memperburuk keadaanya. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.

  • Cara Menghindari Serangan Asma

  • Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.

    Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat bernafas lega akan tetapi disarankan untuk meneruskan pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter.

  • Penanganan dan Pengobatan Penyakit Asma

  • Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernafasan.

    Pada kasus-kasus yang ringan dimana dirasakan adanya keluhan yang mengarah pada gejala serangan asma atau untuk mencegah terjadinya serangan lanjutan, maka tim kesehatan atau dokter akan memberikan obat tablet seperti Aminophylin dan Prednisolone. Bagi penderita asma, disarankan kepada mereka untuk menyediakan/menyimpan obat hirup (Ventolin Inhaler) dimanapun mereka berada yang dapat membantu melonggarkan saluran pernafasan dikala serangan terjadi.

    Penyakit Kanker Payudara

    Monday 29 June 2009

    Kanker Payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel (jaringan) payudara, Hal ini bisa terjadi terhadap wanita maupun pria. Dari seluruh penjuru dunia, penyakir kanker payudara (Breast Cancer/Carcinoma mammae) diberitakan sebagai salah satu penyakit kanker yang menyebabkan kematian nomer lima (5) setelah ; kaker paru, kanker rahim, kanker hati dan kanker usus.

  • Penyebab Penyakit Kanker Payudara

  • Penyakit kanker payudara terbilang penyakit kanker yang paling umum menyerang kaum wanita, meski demikian pria pun memiliki kemungkinan mengalami penyakit ini dengan perbandingan 1 di antara 1000. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kanker ini terjadi, namun beberapa faktor kemungkinannya adalah :

    1. Usia, Penyakit kanker payudara meningkat pada usia remaja keatas.
    2. Genetik, Ada 2 jenis gen (BRCA1 dan BRCA2) yang sagat mungkin sebagai resiko. Jika ibu atau saudara wanita mengidap penyakit kanker payudara, maka anda kemungkinan memiliki resiko kanker payudara 2 kali lipat dibandingkan wanita lain yang dalam keluarganya tidak ada penderita satupun.
    3. Pemakaian obat-obatan, Misalnya seorang wanita yang menggunakan therapy obat hormon pengganti {hormone replacement therapy (HRT)} seperti Hormon eksogen akan bisa menyebabkan peningkatan resiko mendapat penyakit kanker payudara.
    4. Faktor lain yang diduga sebagai penyebab kanker payudara adalah; tidak menikah, menikah tapi tidak punya anak, melahirkan anak pertama sesudah usia 35 tahun, tidak pernah menyusui anak.

    Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa penyakit kanker payudara meningkat pada orang yang sering menghadapi kondisi stress (goncangan jiwa) dan juga bagi wanita yang sebelumnya mengalami menstruasi dibawah usia 11 tahun.

  • Tanda dan Gejala Penyakit Kanker Payudara

  • Bagi anda yang merasakan adanya benjolan aneh disekitar jaringan payudara atau bahkan salah satu payudara tampak lebih besar, Sebaiknya cepat berkonsultasi kepada dokter. Benjolan ini umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, mulai dari ukuran kecil yang kemudian menjadi besar dan teraba seperti melekat pada kulit. Beberapa kasus terjadi perubahan kulit payudara sekitar benjolan atau perubahan pada putingnya.


    Saat benjolan mulai membesar, barulah menimbulkan rasa sakit (nyeri) saat ditekan. Jika dirasakan nyeri pada payudara dan puting susu yang tidak kunjung hilang, sebaiknya segera memeriksakan diri kedokter. Puting susu yang mengkerut kedalam, yang tadinya berwarna merah muda dan akhirnya menjadi kecoklatan bahkan adanya oedema (bengkak) sekitar puting merupakan salah satu tanda kuat adanya kanker payudara. Hal lain adalah seringnya keluar cairan dari puting susu ketika tidak lagi menyusui bayi anda.

  • Diagnosa Penyakit Kanker Payudara

  • Penyakit kanker payudara dapat diketahui dengan pasti dengan cara pengambilan sample jaringan sel payudara yang mengalami pembenjolan (tindakan biopsi). Dengan cara ini akan diketahui jenis pertumbuhan sel yang dialami, apakah bersifat tumor jinak atau tumor ganas (kanker).

  • Type Penyakit Kanker Payudara

  • Melalui pemeriksaan yang di sebut dengan mammograms, maka type kanker payudara ini dapat dikategorikan dalam dua bagian yaitu :


    1. Kanker payudara non invasive, kanker yang terjadi pada kantung (tube) susu {penghubung antara alveolus (kelenjar yang memproduksi susu) dan puting payudara}. Dalam bahasa kedokteran disebut 'ductal carcinoma in situ' (DCIS), yang mana kanker belum menyebar ke bagian luar jaringan kantung susu.
    2. Kanker payudara invasive, kanker yang telah menyebar keluar bagian kantung susu dan menyerang jaringan sekitarnya bahkan dapat menyebabkan penyebaran (metastase) kebagian tubuh lainnya seperti kelenjar lympa dan lainnya melalui peredaran darah.

  • Penanganan dan Pengobatan Penyakit Kanker Payudara

  • Penanganan dan pengobatan penyakit kanker payudara tergantung dari type dan stadium yang dialami penderita. Umumnya seseorang baru diketahui menderita penyakit kanker payudara setelah menginjak stadiun lanjut yang cukup parah, hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan atau rasa malu sehingga terlambat untuk diperiksakan kedokter atas kelainan yang dihadapinya.

    Pembedahan, Pada kanker payudara yang diketahui sejak dini maka pembedahan adalah tindakan yang tepat. Dokter akan mengangkat benjolan serta area kecil sekitarnya yang lalu menggantikannya dengan jaringan otot lain (lumpectomy). Secara garis besar, ada 3 tindakan pembedahan atau operasi kanker payudara diantaranya ;

    • Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara (lumpectomy). Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.
    • Total Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.
    • Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.

    Radiotherapy (Penyinaran/radiasi), yaitu proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi. Tindakan ini mempunyai efek kurang baik seperti tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.

    Therapy Hormon, Hal ini dikenal sebagai 'Therapy anti-estrogen' yang system kerjanya memblock kemampuan hormon estrogen yang ada dalam menstimulus perkembangan kanker pada payudara.

    Chemotherapy, Ini merupakan proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Sistem ini diharapkan mencapai target pada pengobatan kanker yang kemungkinan telah menyebar kebagian tubuh lainnya. Dampak dari kemoterapy adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.

    Pengobatan Herceptin, adalah therapy biological yang dikenal efektif melawan HER2-positive pada wanita yang mengalami kanker payudara stadium II, III dan IV dengan penyebaran sel cancernya.

  • Pencegahan Penyakit Kanker Payudara

  • Bagi anda yang merasakan ada hal yang tampak berbeda pada payudara, segeralah memeriksakannya ke dokter jangan sampai terlambat. Misalnya adanya pembesaran sebelah, adanya benjolan disekitar payudara, nyeri terus menerus pada puting susu dan sebagainya seperti pada keterangan tanda dan gejala payudara diatas.

    Tindakan lain yang bisa anda lakukan adalah Hindari kegemukan, Kurangi makan lemak, Usahakan banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan C, Jangan terlalu banyak makan makanan yang diasinkan dan diasap, Olahraga secara teratur, dan Check-up payudara sejak usia 30 tahun secara teratur.

    Penyakit Pneumonia

    Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi "inflame" dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol. Namun penyebab yang paling sering ialah serangan bakteria streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus.

    Penyakit Pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang yang lanjut usia (lansia) dan mereka yang memiliki penyakit kronik sebagai akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh (Imun), akan tetapi Pneumonia juga bisa menyerang kaula muda yang bertubuh sehat. Saat ini didunia penyakit Pneumonia dilaporkan telah menjadi penyakit utama di kalangan kanak-kanak dan merupakan satu penyakit serius yang meragut nyawa beribu-ribu warga tua setiap tahun.

  • Terjadinya Penyakit Pneumonia

  • Cara penularan virus atau bakteri Pneumonia sampai saat ini belum diketahui pasti, namun ada beberapa hal yang memungkinkan seseorang beresiko tinggi terserang penyakit Pneumonia. Hal ini diantaranya adalah :

    1. Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS dan para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus. Begitupula bagi mereka yang pernah/rutin menjalani kemoterapy (chemotherapy) dan meminum obat golongan Immunosupressant dalam waktu lama, dimana mereka pada umumnya memiliki daya tahan tubuh (Immun) yang lemah.
    2. Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami irritasi pada saluran pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan secresi muccus (riak/dahak), Apabila riak/dahak mengandung bakteri maka dapat menyebabkan Pneumonia. Alkohol dapat berdampak buruk terhadap sel-sel darah putih, hal ini menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh dalam melawan suatu infeksi.
    3. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Pasien yang dilakukan tindakan ventilator (alat bantu nafas) 'endotracheal tube' sangat beresiko terkena Pneumonia. Disaat mereka batuk akan mengeluarkan tekanan balik isi lambung (perut) ke arah kerongkongan, bila hal itu mengandung bakteri dan berpindah ke rongga nafas (ventilator) maka potensial tinggi terkena Pneumonia.
    4. Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi dihadapi oleh para petani apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat kemikal (chemical) tanpa memakai masker adalah terjadi irritasi dan menimbulkan peradangan pada paru yang akibatnya mudah menderita penyakit Pneumonia dengan masuknya bakteri atau virus.
    5. Pasien yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi besar sehingga menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan salah satu resiko tinggi terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan tidur berbaring statis memungkinkan riak/muccus berkumpul dirongga paru dan menjadi media berkembangnya bakteri.

  • Tanda dan Gejala Penyakit Pneumonia

  • Gejala yang berhubungan dengan pneumonia termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas. Sedangkan tanda-tanda menderita Pneumonia dapat diketahui setelah menjalani pemeriksaan X-ray (Rongent) dan pemeriksaan sputum.

  • Penanganan dan Pengobatan Penyakit Pneumonia

  • Penanganan dan pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari tingkat keparahan gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia itu sendiri.

    1. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan pengobatan antibiotik. Pengobatan haruslah benar-benar komplite sampai benar-benar tidak lagi adanya gejala atau hasil pemeriksaan X-ray dan sputum tidak lagi menampakkan adanya bakteri Pneumonia, jika tidak maka suatu saat Pneumonia akan kembali diderita.
    2. Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan diberikan pengobatan yang hampir sama dengan penderita flu, namun lebih ditekankan dengan istirahat yang cukup dan pemberian intake cairan yang cukup banyak serta gizi yang baik untuk membantu pemulihan daya tahan tubuh.
    3. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan pengobatan dengan pemberian antijamur.
    Disamping itu pemberian obat lain untuk membantu mengurangi nyeri, demam dan sakit kepala. Pemberian obat anti (penekan) batuk di anjurkan dengan dosis rendah hanya cukup membuat penderita bisa beristirahat tidur, Karena batuk juga akan membantu proses pembersihan secresi mucossa (riak/dahak) diparu-paru.

    sumber : Penyakit dan pengobatannya

    Herpes

    Penyakit Cacar atau yang disebut sebagai 'Herpes' oleh kalangan medis adalah penyakit radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berisi air secara berkelompok. Penyakit Cacar atau Herpes ini ada 2 macam golongan, Herpes Genetalis dan Herpes Zoster.

    Herpes Genetalis adalah infeksi atau peradangan (gelembung lecet) pada kulit terutama dibagian kelamin (vagina, penis, termasuk dipintu dubur/anus serta pantat dan pangkal paha/selangkangan) yang disebabkan virus herpes simplex (VHS), Sedangkan Herpes Zoster atau dengan nama lain 'shingles' adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster yang menimbulkan gelembung cairan hampir pada bagian seluruh tubuh.

    Herpes zoster juga dikatakan penyakit infeksi pada kulit yang merupakan lanjutan dari pada chickenpox (cacar air) karena virus yang menyerang adalah sama, Hanya terdapat perbedaan dengan cacar air. Herpes zoster memiliki ciri cacar gelembung yang lebih besar dan berkelompok pada bagian tertentu di badan, bisa di bagian punggung, dahi atau dada.

  • Cara Penularan Penyakit Cacar (Herpes)

  • Secara umum, seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung. Namun pada herpes zoster, seperti yang terjadi pada penyakit cacar (chickenpox), proses penularan bisa melalui bersin, batuk, pakaian yang tercemar dan sentuhan ke atas gelembung/lepuh yang pecah. Pada penyakit Herpes Genitalis (genetalia), penularan terjadi melalui prilaku sex. Sehingga penyakit Herpes genetalis ini kadang diderita dibagian mulut akibat oral sex. Gejalanya akan timbul dalam masa 7-21 hari setelah seseorang mengalami kontak (terserang) virus varicella-zoster.

    Seseorang yang pernah mengalami cacar air dan kemudian sembuh, sebenarnya virus tidak 100% hilang dari dalam tubuhnya, melainkan bersembunyi di dalam sel ganglion dorsalis sistem saraf sensoris penderita. Ketika daya tahan tubuh (Immun) melemah, virus akan kembali menyerang dalam bentuk Herpes zoster dimana gejala yang ditimbulkan sama dengan penyakit cacar air (chickenpox). Bagi seseorang yang belum pernah mengalami cacar air, apabila terserang virus varicella-zoster maka tidak langsung mengalami penyakit herpes zoster akan tetapi mengalami cacar air terlebih dahulu.

  • Tanda dan Gejala Penyakit Cacar (Herpes)

  • Tanda dan gejala yang timbul akibat serangan virus herpes secara umum adalah demam, menggigil, sesak napas, nyeri dipersendian atau pegal di satu bagian rubuh, munculnya bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya membentuk sebuah gelembung cair. Keluhan lain yang kadang dirasakan penderita adalah sakit perut.

  • Penanganan dan Pengobatan Penyakit Cacar (Herpes)

  • Pada penderita penyakit cacar hal yang terpenting adalah menjaga gelembung cairan tidak pecah agar tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi kuman lain (infeksi sekunder), antara lain dengan pemberian bedak talek yang membantu melicinkan kulit. Penderita apabila tidak tahan dengan kondisi hawa dingin dianjurkan untuk tidak mandi, karena bisa menimbulkan shock.

    Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan paracetamol. Pemberian Acyclovir tablet (Desciclovir, famciclovir, valacyclovir, dan penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk mengurangi demam, nyeri, komplikasi serta melindungi seseorang dari ketidakmampuan daya tahan tubuh melawan virus herpes. Sebaiknya pemberian obat Acyclovir saat timbulnya rasa nyeri atau rasa panas membakar pada kulit, tidak perlu menunggu munculnya gelembung cairan (blisters).

    Pada kondisi serius dimana daya tahan tubuh sesorang sangat lemah, penderita penyakit cacar (herpes) sebaiknya mendapatkan pengobatan terapy infus (IV) Acyclovir. Sebagai upaya pencegahan sebaiknya seseorang mendapatkan imunisasi vaksin varisela zoster. Pada anak sehat usia 1 - 12 tahun diberikan satu kali. Imunasasi dapat diberikan satu kali lagi pada masa pubertas untuk memantapkan kekebalan menjadi 60% - 80%. Setelah itu, untuk menyempurnakannya, berikan imunisasi sekali lagi saat dewasa. Kekebalan yang didapat ini bisa bertahan sampai 10 tahun.

    sumber : Penyakit dan pengobatan

    Penyakit Tipes

    Penyakit tipes (typhus) merupakan penyebab utama infeksi usus pada manusia dan hewan. Setiap tahun diseluruh dunia terdapat sekitar 17.000.000 kasus dengan 600.000 kematian. Jika tidak segera diobati, 10-20% penderita penyakit tersebut dapat berakibat fatal. Sekitar 2% dari penderita menjadi carrier (pembawa).

    Penyebab: Bakteri Salmonella diantaranya yang dikenal adalah Samonella Typhi dan Parathypi.

    Masa tunas: 1-2 minggu.

    Gejala-gejala dapat dalam beberapa bentuk:

    1. Keracunan makanan (salmonellosis): Gejala demam, muntah, dehidrasi, diare, nyeri perut, mual.
    2. Radang usus: Gejala demam, diare berdarah, nyeri perut.
    3. Keracunan darah: Gejala demam, kehilangan berat badan, nyeri perut, pernapasan cepat, tekanan darah turun, hati membesar, menggigil, kehilangan nafsu makan, jantung berdebar, syok, limpa membesar.

    Sumber penularan: Kebanyakan ditularkan melalui kotoran. Termasuk kuman yang hidup normal dalam usus hewan, ternak dan reptil, sumber daging unggas unggas kurang matang, telur , melalui anjing, kucing, makanan dan minuman tercemar (batu es), dari carrier yaitu orang sehat tetapi membawa kuman.

    Komplikasi: Perdarahan dan usus rapuh sehingga tembus.

    Pengobatan: Istirahat dan antibiotika.

    Pencegahan: Imunisasi dan kebersihan dan higine makanan/minuman serta cuci tangan dengan sabun dan banyak air sebelum makan. Makan makanan yang matang dan panas serta minum air yang dimasak atau kemasan. Hindarkan minuman es (es batu) yang tidak terjamin kebersihannya dan makan-makan buah-buahan yang tidak dikupas.

    Sumber: Google Groups.